.مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَـٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُون
.أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟ فِيهَا وَبَـٰطِلٌۭ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS Hud15-16)
Ingat, jangan sampai jadi orang kecil.
Orang kecil jika ikhlas
diperas, jika diam ditikam, jika protes dikentes, jika usil dibedil.
Jangan mau jadi orang kecil..
Jika hidup dipersoalkan, jika
mati tak dipersoalkan. Jika hidup tak didengarkan, suaranya tak diperhitungkan.
Jangan sekali-kali jadi orang
kecil..
Jika jujur ditipu, jika
menipu dijur. Jika bekerja digangguin, jika mengganggu dikerjain.
Lebih baik jadi orang besar, bagiannya selalu
besar.
Orang besar jujur-tak jujur
tetap makmur. Orang besar benar-tak benar tetap dibenarkan. Lalim-tak lalim
dibiarkan.
Orang besar boleh bicara
semaunya, orang kecil paling jauh dibicarakan saja.
Orang kecil jujur dibilang
tolol, orang besar tolol dibilang jujur.
Orang kecil berani dibilang
kurangajar, orang besar kurang ajar dibilang berani.
Orang kecil mempertahankan
hak disebut pembikin onar, orang besar merampas hak disebut pendekar.
Si anak terus diam tak
berkata-kata. Namun dalam dirinya bertanya-tanya:
“Anak kecil bisa menjadi
besar, Tapi mungkinkah orang kecil menjadi orang besar?”
Besok entah sampai
kapan si anak terus mencoret-coret dinding kalbunya sendiri:
“Orang kecil ??? - Orang
besar !!!”
-Kutipan Puisi berjudul Orang
Kecil Orang Besar, Kumpulan Album Sajak-sajak A. Mustofa Bisri (Gus Mus), 2008-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan